Warga Jakarta Selatan dibuat geger oleh aksi nekat pria panjat kabel SUTET di Jaksel pada Senin (3/11/2025) pagi.
Aksi tersebut terjadi di kawasan Kebayoran Lama dan sempat mengganggu arus lalu lintas serta pasokan listrik sekitar lokasi.
⚡ Kronologi Kejadian
Menurut saksi mata, pria itu tiba-tiba memanjat menara SUTET setinggi sekitar 30 meter tanpa alasan jelas.
Warga langsung panik dan melapor ke Damkar serta PLN. Petugas gabungan segera menutup area sekitar demi keamanan publik.
“Kami langsung amankan lokasi dan mematikan arus listrik sementara,” kata Komandan Regu Damkar Jakarta Selatan, R. Santoso.
Beberapa menit kemudian, pria itu terpeleset dan tersangkut di pohon besar yang berada di samping menara. Kejadian tersebut justru membuat proses evakuasi berlangsung lebih cepat karena posisi korban tidak terlalu tinggi.
🚒 Evakuasi Dramatis
Petugas menggunakan tangga hidrolik untuk menurunkan korban.
Proses berjalan sekitar 45 menit, dan pria tersebut berhasil diselamatkan dengan kondisi sadar.
Korban segera dibawa ke RS Fatmawati untuk pemeriksaan medis dan psikologis.
Menurut dokter, korban mengalami luka lecet ringan dan syok, namun selamat berkat dahan pohon yang menahan tubuhnya.
💬 Tanggapan Polisi dan PLN
Kapolsek Kebayoran Lama, AKP Heru Santosa, mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
“Kami duga korban mengalami gangguan psikologis. Kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara pihak PLN mengingatkan masyarakat agar tidak bermain di area jaringan listrik, terutama di bawah menara SUTET yang bertegangan tinggi.
⚖️ Fakta Tentang SUTET
- Tegangan mencapai 500.000 volt, berbahaya bahkan tanpa kontak langsung.
- Area aman minimal 10 meter dari menara.
- PLN rutin melakukan patroli keselamatan di jalur transmisi.
❤️ Kesimpulan
Kejadian pria panjat kabel SUTET di Jaksel menjadi pengingat penting agar masyarakat tidak mendekati infrastruktur listrik.
Beruntung korban selamat karena tersangkut di pohon, namun peristiwa ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahaya listrik tegangan tinggi.