Bandarlampung – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kalawanwil) Provinsi Lampung, Puji Rahardjo mengajak pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Lampung Indonesia (MP3I) Provinsi Lampung untuk menjaga keutuhan NKRI.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Halaqoh dan pelantikan Pengurus MP3I Provinsi Lampung di Gedung Semergou Pemkot Bandarlampung, Sabtu (14/10).
Dirinya mengatakan, momen pelantikan ini merupakan momentum bagi para kiyai untuk menunjuk bahwa peran kiyai bagi bangsa tidak diragukan. “Ini tentu suatu yang menggembirakan, karena apa kita paham bangsa dan negara ini dibangun oleh para suhada yang telah mendahului kita. Dan hari ini kita semua tinggal meneruskan apa yang menjadi perjuangan pendahulu kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Puji juga menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang tidak baik baik saja. Hal itu karena adanya konflik antar negara dengan melibatkan korban ribuan jiwa masih terjadi di era yang sangat modern saat ini.
“Makanya Saya ingin mengajak kita semua untuk tidak lengah dan jangan sampai negara dan bangsa kita ini yang kita jaga sampai hari ini atas perjuangan para ulama jadi ladang seperti Israel dan Palestina,” ungkapnya.
Okeh karena itu, lanjutnya, kiprah MP3I dalam upaya menjaga NKRI, menjaga ideologi Pancasila serta menjaga keutuhan bangsa dan negara menjadi sangat penting.
“Dan salah satu pintu untuk menghancurkan bangsa kita ini adalah momentum lima tahunan. Mari kita sama sama menjaga jangan sampai pemilu 2024 memecah belah bangsa kita,” kata dia.
Terlebih lagi, kata dia, pintu agama menjadi pintu yang paling seksi untuk memecah bangsa dan negara. “Makanya saya mengajak pondok pesantren jangan sampai pesantren dimasuki yang kontra dengan NKRI,” kata dia.
Karena kata dia, kelompok yang tidak setuju ideologi Pancasila dan UUD 45 memanfaatkan ruang demokrasi ini untuk meraih kekuasaan.
“Dan Kelompok yamg anti demokrasi bukan hanya di Indonesia, semua negara juga ada Semua kelompok anti demokrasi memanfaatkan kebebasan demokrasi untuk menghancurkan bangsa dan negara. Makanya mari kita menjaga pesantren kita, bangsa dan ideologi serta NKRI bhineka tunggal Ika. Mari kita jaga semuanya,” pungkasnya. (*).