Lampung Timur – Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Tohar (50), nelayan yang hilang di Perairan Kuala Seputih Lampung Timur pada Jumat (20/10). Nahasnya, Tohar ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (21/10).
Koordinator Unit Siaga SAR Tulang Bawang Santosa mewakili Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah menyatakan bahwa korban dievakuasi menuju Sungai Burung untuk diserahkan ke pihak Agen Kapal sebagai perwakilan dari pihak keluarga.
“Korban Tohar telah ditemukan Meninggal Dunia pada pukul 07.30 WIB sekitar 4,5 km dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi ke sungai Burung untuk diserahkan ke pihak agen kapal,” kata Tosa dalam siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (21/10).
Tosa mengatakan, pencarian hari ke 2 dimulai pukul 06.30 WIB dengan membagi menjadi 3 SRU (SAR Rescue Unit). SRU I tim Basarnas menggunakan perahu karet, SRU II Tim Polairud menggunakan speed lidah, dan SRU III nelayan setempat juga menggunakan speed lidah untuk melaksanakan pencarian dengan area yang berbeda.
“Sekitar pukul 07.30 WIB tim SAR Gabungan telah menemukan korban Tohar (50) dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan sekitar 4,5 km arah Utara dari lokasi kejadian,” jelasnya.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang karena tersambar petir saat mencari ikan di Perairan Kuala Seputih Lampung Timur pada Jumat (20/10).
Kejadian berawal pada Kamis (19/10) sekitar pukul 08.00 WIB dua orang nelayan menggunakan perahu Sopek Bubu bertolak mencari ikan dari dermaga Cabang Kab. Lampung Tengah. Kemudian sekitar 10.30 WIB terjadi cuaca buruk dan 1 orang nelayan a.n. Tohar tersambar petir. Karena ombak dan angin kencang, korban yang tidak sadarkan diri terjatuh ke laut.
Kemudian rekan korban a.n. Junopo (45) diselamatkan oleh sesama nelayan dan dibawa menuju Pangkalan Kuala Seputih Lampung Timur. Kedua korban merupakan warga Pati Kab. Jawa Tengah.
Basarnas Lampung menerima informasi tersebut dari Agus (seorang nelayan di Kuala Seputih) pada Jumat (20/10). Menindaklanjuti info tersebut Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengerahkan 1 tim Rescue Unit Siaga SAR Tulang Bawang untuk menuju lokasi dan melakukan pencarian dan pertolongan. Selain itu 1 tim Rescue dari kantor Basarnas Lampung juga diturunkan untuk mengoptimalkan pencarian.
Sekitar Pukul 15.20 WIB Tim tiba di Dermaga Kuala Seputih dan langsung melakukan kordinasi dengan unsur SAR Gabungan yang terdiri dari Polairud Kuala Seputih, Koramil Kuala Seputih, Aparat Pekon Kuala Seputih, nelayan dan masyarakat setempat.
Tim SAR Gabungan langsung melakukan pencarian dengan menurunkan perahu karet Basarnas, dan menggunakan perahu speed lidah milik nelayan setempat hingga radius 2 Nm (Nautical Mile). Selain itu tim Basarnas juga menggunakan alat deteksi bawah air (AquaEye) di sekitar lokasi yang diperkirakan korban terjatuh. Namun hasil deteksi tidak didapatkan tanda clusser yang muncul.
Sumariansyah, Rescuer Unit Siaga SAR Tulang Bawang melaporkan perkembangan pencarian hari pertama langsung kepada Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah selaku SMC (SAR Mission Coordinator).
“Pencarian hari ini menggunakan perahu karet, dan speed lidah. Selain itu juga dilakukan visualisasi menggunakan AquaEye. Namun hingga pukul 17.30 WIB hasil pencarian masih nihil,” kata Rian.
“Pencarian akan kami lanjutkan kembali pada Sabtu (21/10) pagi,” tutup Rian. (*)