KORANEDITOR.ID, TULANGBAWANG BARAT – Yayasan Lembaga Hukum Bela Rakyat – Advokat Bela Rakyat (YLHBR-ABR) Provinsi Lampung, soroti dugaan mark up jumlah siswa SMPN 2 Gunung Agung atau sekarang menjadi SMPN 14 Tulangbawang Barat tahun 2022.
Sekertaris YLHBR-ABR Lampung, Ferdian Utama SH, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dugaan mark up jumlah siswa dalam penerimaan dana BOSP tahun 2022.
Menurut Ferdian, berdasarkan data penerimaan dana BOSP SMPN 2 Gunung Agung atau sekarang menjadi SMPN 14 Tulangbawang Barat tahun 2022, jumlah siswanya yakni 350 siswa.
Lalu, lanjut Ferdian, berdasarkan data penerimaan dana BOSP tahun 2023, jumlah siswa SMPN 2 Gunung Agung sebanyak 238 siswa.
“Ada penurunan jumlah siswa dari tahun 2022 ke tahun 2023 sebanyak 112 siswa. Ini sangat jomplang. Maka kuat dugaan kami telah terjadi mark up jumlah siswa pada tahun 2022,” bener Ferdian, Selasa (07/11/2023).
Pria yang aktif di LBH itu menambahkan, Mark up jumlah siswa sering ditemukan di sekolah. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan jumlah dana BOSP yang lebih besar.
Kepala SMPN 2 Gunung Agung atau SMPN 14 Tulangbawang Barat, Pebriansyah, saat dikonfirmasi, mengatakan, telah terjadi kesalahan input data jumlah siswa.
“Itu karena operator salah input data. Terkait hal ini pihak Inspektorat Tulangbawang Barat juga telah ke sekolah kami dan telah kita jelaskan,” ujarnya.
Namun Pebriansyah tidak menjelaskan secara rinci terkait kesalahan atas penginputan data jumlah siswa tersebut. Ia juga tidak menjelaskan berapa jumlah siswa yang reel pada tahun 2022.
“Sudah selesai. Itu kesalahan dan kekhilafan operator sekolah kami,” jelasnya.
Diketahui pada tahun 2022 SMPN 2 Gunung Agung mendapatkan dana BOSP tahap I sebesar Rp.115.500.000, tahap II sebesar Rp.154.000.000 dan tahap III sebesar Rp.115.500.000. Jadi total dana BOSP yang diterima tahun 2022 sebesar Rp.384.000.000. (tri)
