Koraneditor.id, Pringsewu – Kurangnya pasokan air untuk lahan pertanian, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Petani Pringsewu, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Pringsewu dan Kantor Bupati Pringsewu Kamis (16/11/2023).
Para pengunjuk rasa diterima langsung oleh Ketua DPRD Pringsewu Suherman dengan didampingi oleh wakil ketua serta Fraksi DPRD Pringsewu. Menurut Herman, semua masukan dan aspirasi para petani siap untuk diperjuangkan serta mendapatkan perhatian pemerintah daerah untuk mengawal aspirasi teesebut.”Sebagai wakil rakyat, kami berkomitmen untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan oleh para petani. Sampai dengan terealisasi tuntutan tersebut,” katanya.
Sementara itu Kordinator aksi demo Wasis dan Yudi Gondrong mengatakan, sebelumnya untuk di ketahui pada tahun lalu ada program Tebu Sistem yang menelan biaya 42 Milyar. Namun pengerjaan proyek tersebut sekarang sudah hancur dan jebol, sehingga mengakibatkan para petani di Pagelaran sangat susah mendapatkan pasokan air untuk mengaliri sawah para diwilayah tersebut.”Saya minta kepada wakil rakyat untuk kroscek kelapangan melihat pengerjaan sistem way tebu tersebut. Jangan turun saat hanya ada kepentingan saja,” paparnya.
Peserta aksi yang datang menggunakan sejumlah kendaraan truk, pick-up, dan minibus mendapat pengawalan dan pengamanan ketat dari aparat gabungan seperti Kepolisian, Sat Pol PP dan TNI.”Kami dari pihak kepolisian telah melakukan persiapan secara matang dan berkomitmen untuk menghadapi aksi unjuk rasa untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dan Alhamdulillah demo tersebut berjalan lancar tanpa adanya peserta yang berbuat anarkis,” ujar Kabag Ops Kompol Kisron, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya saat dijumpai di lokasi unjuk rasa.