3 Eksekutif Konstruksi Ditangkap Setelah Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 44 Orang

3 Eksekutif Konstruksi Ditangkap Setelah Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 44 Orang

Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 44 Orang: Tiga Eksekutif Konstruksi Ditangkap

Bencana mengerikan melanda Tai Po, Hong Kong, pada 26 November 2025, ketika delapan blok apartemen tinggi terbakar dalam waktu hampir 18 jam. Kebakaran yang kini dikenal sebagai salah satu tragedi terburuk dalam sejarah kota itu menewaskan setidaknya 44 orang, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran, serta melukai 45 lainnya. Lebih tragis lagi, 279 orang masih dinyatakan hilang hingga laporan terakhir.

Pihak kepolisian Hong Kong telah menangkap tiga eksekutif perusahaan konstruksi—dua direktur dan satu konsultan teknis—dengan tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian (manslaughter). Mereka diduga menggunakan material bangunan yang sangat mudah terbakar selama proyek renovasi di kompleks perumahan Wang Fuk Court, yang terdiri dari delapan menara setinggi 31 lantai dan dihuni sekitar 4.600 warga.

Penyebab Api Menyebar dengan Cepat

Menurut penyelidikan awal, api awalnya muncul sekitar pukul 15.00 waktu setempat di salah satu blok. Namun, dalam hitungan menit, api menjalar ke bangunan lain melalui struktur luar yang sedang direnovasi. Dua faktor utama memperparah penyebaran:

  1. Penggunaan polystyrene—bahan isolasi termal yang sangat mudah terbakar—di sekitar jendela.
  2. Jaring pelindung dan perancah bambu yang menutupi gedung tidak tahan api, sehingga menjadi jalur sempurna bagi api untuk menjalar vertikal dan horizontal.

Otoritas menyebut kecepatan penyebaran api sebagai “tidak biasa”, karena mampu melahap delapan menara dalam waktu singkat.

Korban Jiwa dan Upaya Penyelamatan Heroik

Lebih dari 800 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, didukung 140 mobil pemadam. Namun, upaya mereka dihadang oleh panas ekstrem, asap tebal, dan risiko runtuhnya struktur bangunan.

Salah satu korban tewas adalah Ho Wai Ho (37), seorang petugas pemadam yang pingsan di lokasi dan meninggal di rumah sakit. Direktur Layanan Pemadam Kebakaran Hong Kong menyebutnya sebagai “pemadam yang gagah berani dan penuh dedikasi”.

Respons Nasional dan Internasional

Presiden China Xi Jinping mengirimkan ucapan belasungkawa dan meminta upaya maksimal untuk penyelamatan serta pencegahan bencana serupa. Eksekutif Hong Kong John Lee menyampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah pusat dan kota-kota tetangga yang menawarkan bantuan.

Pelajaran dari Tragedi Wang Fuk Court

Kasus ini memicu seruan luas untuk revisi ketat terhadap standar keselamatan bangunan, terutama dalam proyek renovasi. Komunitas internasional mengingatkan bahwa penggunaan bahan murah namun berisiko tinggi—demi efisiensi biaya—bisa berujung pada malapetaka kemanusiaan.

Scroll to Top