
Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh video laut yang tampak berwarna merah darah. Sejumlah unggahan bahkan mengaitkannya dengan tanda akhir zaman. Warna air laut yang mencolok itu memicu kekhawatiran publik dan memunculkan beragam spekulasi. Namun, penjelasan ilmiah menunjukkan bahwa fenomena tersebut bukan pertanda mistis, melainkan kejadian alam yang sudah dikenal sains.
Fenomena laut memerah ini banyak dilaporkan di wilayah pesisir dan direkam oleh warga sekitar. Dari rekaman yang beredar, permukaan air terlihat kemerahan hingga kecokelatan, terutama di area pantai yang tenang. Kondisi ini membuat warganet penasaran sekaligus cemas.
Penjelasan Ilmiah: Fenomena Red Tide
Menurut para peneliti, laut yang berubah merah umumnya disebabkan oleh red tide atau ledakan populasi mikroalga tertentu. Mikroalga ini menghasilkan pigmen merah, cokelat, atau oranye yang membuat air laut tampak seperti bercampur darah.
Lembaga riset seperti BRIN menjelaskan bahwa red tide dapat terjadi akibat kombinasi faktor alam, seperti kenaikan suhu air, arus laut yang tenang, serta tingginya nutrien di perairan. Dalam kondisi tertentu, alga berkembang pesat dan mengubah warna air laut secara drastis.
Bukan Tanda Akhir Zaman
BRIN menegaskan bahwa fenomena ini tidak berkaitan dengan tanda akhir zaman atau kejadian supranatural. Red tide merupakan peristiwa alam yang juga pernah terjadi di berbagai negara. Meski tampak mengkhawatirkan, kehadirannya bisa dijelaskan secara ilmiah.
Namun demikian, sebagian jenis alga penyebab red tide memang dapat berdampak pada ekosistem. Dalam beberapa kasus, alga tertentu menghasilkan toksin yang berbahaya bagi ikan dan biota laut lainnya.
Dampak terhadap Lingkungan dan Warga
Pada umumnya, red tide bersifat sementara. Warna laut akan kembali normal setelah populasi alga menurun. Meski begitu, warga pesisir tetap diimbau tidak mengonsumsi ikan atau kerang dari area terdampak sampai ada pernyataan aman dari pihak berwenang.
Jika red tide disertai bau menyengat atau kematian ikan, masyarakat diminta segera melapor ke instansi terkait. Langkah ini penting untuk mencegah dampak kesehatan dan menjaga keselamatan warga.
Respons Netizen dan Imbauan
Meski penjelasan ilmiah sudah disampaikan, perdebatan di media sosial masih terus berlangsung. Sebagian warganet mengaku lega setelah mengetahui penyebab sebenarnya. Namun, ada pula yang tetap mengaitkannya dengan mitos tertentu.
Pakar mengimbau masyarakat agar tidak mudah termakan isu menyesatkan. Fenomena alam sebaiknya disikapi dengan literasi sains dan merujuk pada sumber tepercaya.
Kesimpulan
Hebohnya laut yang tampak merah darah ternyata memiliki penjelasan ilmiah yang jelas. Fenomena red tide disebabkan oleh ledakan mikroalga dan bukan tanda akhir zaman. Edukasi dan informasi yang akurat menjadi kunci agar masyarakat tidak terjebak pada spekulasi yang menimbulkan kepanikan.
