Bocah Palembang Bermata Lebam-Merah Usai Pulang Sekolah Ternyata Idap Pertusis

Peristiwa yang Menghebohkan

Seorang siswa di SDN 150 Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan setelah pulang sekolah dengan kondisi mata yang lebam dan memerah. Awalnya muncul dugaan penganiayaan, tetapi hasil pemeriksaan medis mengungkap fakta berbeda: bocah tersebut positif mengidap pertusis.

Kronologi Kejadian

  • Bocah bernama Fatiyah ini terlihat memiliki mata lebam-merah usai pulang sekolah di Palembang.
  • Video serta foto kondisi matanya kemudian viral di media sosial.
  • Awalnya dilaporkan ke pihak kepolisian sebagai dugaan penganiayaan. Tetapi hasil visum dan pemeriksaan tidak menemukan tanda kekerasan fisik.
  • Hasil laboratorium menunjukkan bahwa Fatiyah mengalami pertusis — yaitu penyakit batuk rejan yang dapat memicu pembuluh darah kecil di mata pecah, menyebabkan mata tampak lebam/merah.

Apa Itu Pertusis?

Pertussis atau batuk rejan adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Gejala khasnya adalah batuk keras yang berulang, disertai suara “rejan”, dan bisa menyebabkan efek seperti mata merah karena tekanan saat batuk.
Dalam kasus ini, tekanan batuk yang terus-menerus diduga menyebabkan pembuluh darah di mata bocah tersebut pecah, sehingga muncul tampilan mata lebam dan merah.

Tanggapan Pihak Berwenang & Medis
  • Polrestabes Palembang memastikan tidak ditemukan unsur tindak pidana dalam laporan dugaan penganiayaan.
  • Kapolrestabes Palembang, Harryo Sugihhartono, menyampaikan bahwa pemeriksaan menunjukkan gejala pertusis, bukan penganiayaan.
  • Dokter menyatakan pentingnya pemeriksaan medis apabila anak mengalami kondisi mata merah atau lebam dengan disertai batuk lama, untuk menghindari kesimpulan keliru.
Implikasi & Pelajaran Penting
  • Peristiwa ini mengingatkan bahwa tidak semua kondisi mata lebam atau merah pada anak adalah akibat kekerasan. Bisa jadi disebabkan kondisi medis seperti pertusis.
  • Penting bagi orang tua, guru dan pengawas sekolah untuk cepat merujuk ke fasilitas kesehatan bila anak menunjukkan batuk berkepanjangan atau gejala tak biasa.
  • Vaksinasi dan penanganan cepat terhadap pertusis sangat krusial, karena penyakit ini bisa menular dan memiliki komplikasi serius.
  • Media sosial dapat mempercepat spekulasi tanpa data medis lengkap — oleh karena itu penting untuk menunggu hasil pemeriksaan resmi sebelum mengambil kesimpulan.
Rekomendasi untuk Orang Tua & Sekolah
  • Jika anak mengalami batuk keras lama (termasuk batuk yang tak terkontrol), segera konsultasikan ke dokter.
  • Awasi perubahan kondisi fisik yang tak biasa seperti mata merah/lebam tanpa sebab jelas.
  • Pastikan riwayat imunisasi lengkap, termasuk vaksin yang mencegah pertusis.
  • Sekolah hendaknya memiliki prosedur rujukan kesehatan bila siswa menunjukkan gejala penyakit menular.
  • Komunikasi terbuka antara orang tua, sekolah dan tenaga medis sangat penting agar kejadian seperti ini tidak menimbulkan mis-interpretasi.
Scroll to Top