🌞 China Berhasil Membuat Matahari Buatan: Terobosan Energi Bersih Dunia

China matahari buatan menjadi sorotan dunia.
Negeri Tirai Bambu kembali mencatat sejarah setelah berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir “matahari buatan”.
Eksperimen ini menghasilkan suhu lebih dari 150 juta derajat Celsius, sekitar 10 kali lipat dari suhu inti matahari asli.

Pencapaian ini menjadi langkah besar bagi China dalam riset energi bersih tanpa emisi karbon.
Proyek tersebut dilakukan di Hefei, Provinsi Anhui, dan dikenal dengan nama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST).


⚙️ Apa Itu Matahari Buatan?

“Matahari buatan” adalah istilah populer untuk reaktor fusi nuklir, teknologi yang meniru proses energi di inti matahari.
Berbeda dengan reaktor konvensional yang memecah atom, fusi menggabungkan inti atom hidrogen untuk menghasilkan energi besar dan minim limbah.

Dalam eksperimen terbaru, tim ilmuwan China menjaga suhu plasma tetap stabil selama lebih dari 400 detik.
Hasil ini melampaui rekor dari Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

“Tujuan kami adalah menciptakan sumber energi yang aman, bersih, dan tak terbatas,” ujar Dr. Song Yuntao, Direktur Institute of Plasma Physics Chinese Academy of Sciences (ASIPP).


🔬 Teknologi Masa Depan

Keberhasilan matahari buatan China menjadi tonggak penting dalam pengembangan pembangkit listrik masa depan.
Jika teknologi ini dikembangkan secara penuh, dunia akan memiliki energi hampir tanpa batas dan bebas karbon.

Selain itu, proyek ini mendukung strategi nasional China 2035 yang berfokus pada energi hijau.
China juga bekerja sama dengan negara-negara Eropa dalam proyek ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) di Prancis, proyek energi fusi terbesar di dunia.


🌍 Reaksi Dunia

Komunitas ilmiah global menyambut pencapaian ini dengan antusias.
Banyak analis menilai China kini memimpin perlombaan energi fusi, terutama dalam hal stabilitas plasma dan efisiensi pendinginan superkonduktor.

Namun, beberapa ahli mengingatkan bahwa produksi listrik komersial dari fusi nuklir masih butuh waktu panjang.
Target realistisnya baru bisa tercapai sekitar tahun 2040 hingga 2050.

“Eksperimen ini membuktikan bahwa mimpi energi matahari buatan semakin nyata,” tulis laporan dari Science Alert.


🌱 Kesimpulan

Keberhasilan China dalam menciptakan matahari buatan menjadi bukti kemajuan teknologi energi dunia.
Dengan suhu plasma yang stabil dan efisien, dunia kini semakin dekat dengan era energi bersih tanpa batas.

Langkah besar ini menjadi inspirasi bagi banyak negara untuk lebih serius meneliti fusi nuklir sebagai solusi masa depan.

Scroll to Top