📰Dinkes DKI Ungkap Kondisi Puluhan Pasien Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan Hebat Gegerkan SMAN 72 Jakarta

Peristiwa ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Timur pada Jumat pagi (8/11) masih menyisakan duka dan kekhawatiran.
Ledakan yang diduga berasal dari tabung gas saat kegiatan masak-memasak di laboratorium sekolah itu menyebabkan puluhan siswa dan guru mengalami luka-luka.

Tim medis bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta segera mengevakuasi para korban ke beberapa rumah sakit terdekat, termasuk RSUD Pasar Rebo dan RS Polri Kramat Jati.


Kondisi Terbaru Para Korban

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam keterangannya pada Sabtu pagi mengungkapkan bahwa hingga kini terdapat 24 pasien yang masih menjalani perawatan intensif di berbagai rumah sakit rujukan.

“Sebagian besar korban mengalami luka bakar tingkat ringan hingga sedang, serta beberapa mengalami trauma akibat efek ledakan,” ujar Ani.

Ia juga menambahkan bahwa tidak ada korban meninggal dunia, dan kondisi seluruh pasien cenderung stabil. Namun, beberapa siswa masih membutuhkan perawatan lanjutan karena luka di bagian wajah dan tangan.


Rincian Penanganan Medis

Dinkes DKI memastikan seluruh korban mendapat penanganan cepat melalui sistem rujukan gawat darurat terpadu (SPGDT).
Tim dokter spesialis luka bakar dan psikiater juga telah diterjunkan untuk membantu pemulihan fisik dan mental para siswa.

“Selain penanganan luka bakar, kami juga memberikan dukungan psikologis bagi siswa dan guru agar tidak mengalami trauma berkepanjangan,” tambah Ani.

Selain itu, pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menunda kegiatan belajar tatap muka sementara waktu sambil menunggu proses sterilisasi area ledakan selesai dilakukan oleh tim forensik.


Penyelidikan Penyebab Ledakan

Pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki penyebab pasti ledakan tersebut. Dugaan awal mengarah pada kebocoran tabung gas elpiji yang digunakan untuk praktik pelajaran tata boga.

“Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap tabung gas dan instalasi di laboratorium. Sementara area sekolah masih disterilkan untuk keselamatan,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.

Tim Labfor Polri juga sudah diterjunkan untuk mengumpulkan barang bukti dan memastikan tidak ada unsur kelalaian dalam prosedur keselamatan sekolah.


Respons Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyampaikan empati mendalam kepada seluruh korban dan keluarganya.
Ia juga meminta Dinkes serta Dinas Pendidikan memperketat pengawasan terhadap standar keselamatan di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas laboratorium atau dapur praktik.

“Keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kami akan evaluasi sistem keamanan sekolah agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Heru.


Kesimpulan

Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta menjadi pengingat pentingnya penerapan prosedur keselamatan dalam setiap kegiatan pembelajaran berbasis praktik.
Langkah cepat Dinkes DKI dalam menangani puluhan korban mendapat apresiasi luas dari masyarakat, dan diharapkan semua pasien segera pulih sepenuhnya.

Scroll to Top