
Insiden penganiayaan di lingkungan pendidikan kepolisian kembali menjadi sorotan publik. Dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh senior mereka. Akibat kejadian ini, keduanya harus menjalani perawatan medis. Selain itu, pihak keluarga pun meminta keadilan.
Kasus ini mencuat setelah salah satu keluarga korban mengunggah kondisi siswa yang penuh luka. Selanjutnya, laporan itu viral di media sosial. Dengan demikian, perhatian masyarakat semakin tertuju pada pola pembinaan di institusi pendidikan kepolisian.
Kronologi Singkat Kejadian
Peristiwa tersebut disebut terjadi saat sesi latihan rutin. Namun, menurut keterangan keluarga, tindakan senior diduga dilakukan di luar batas wajar. Kedua korban dipukul berkali-kali hingga mengalami memar di beberapa bagian tubuh.
Kemudian, para korban melaporkan kejadian tersebut kepada instruktur. Sesudah itu, pihak SPN langsung membawa mereka ke klinik untuk mendapatkan perawatan awal.
Respons Polda NTT
Polda NTT memberikan respons cepat usai kejadian ini viral. Menurut keterangan resmi, lembaga tersebut sudah membentuk tim untuk menyelidiki dugaan penganiayaan. Selain itu, senior yang diduga terlibat sudah diperiksa secara intensif.
Polda NTT menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Oleh karena itu, proses pemeriksaan dilakukan secara transparan dan sesuai aturan internal.
Kondisi Korban Saat Ini
Kedua siswa yang menjadi korban kini masih menjalani perawatan. Walaupun begitu, kondisi mereka dikabarkan sudah stabil. Pihak keluarga berharap proses hukum berjalan adil agar kejadian serupa tidak terulang.
Reaksi Publik
Kasus ini memicu diskusi luas di media sosial. Banyak warganet mengecam tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan kepolisian. Selain itu, masyarakat mendesak agar sistem pembinaan diperbaiki agar lebih manusiawi.
Penanganan dan Langkah Ke Depan
Dengan adanya penyelidikan resmi, proses hukum diharapkan berjalan cepat. Ke depan, Polda NTT juga diharapkan memperketat pengawasan terhadap aktivitas senior–junior. Dengan begitu, lingkungan pendidikan menjadi lebih aman dan kondusif.