First Impression Sword of Justice — Visual AAA dan Revolusi NPC AI dalam Dunia Wuxia

First Impression Sword of Justice: MMORPG Wuxia Next-Gen dengan NPC Bertenaga AI

NetEase Games kembali menggebrak pasar MMORPG open-world dengan judul terbaru mereka, Sword of Justice. Game next-gen bertema Wuxia ini menjanjikan pengalaman visual sinematik dan inovasi gameplay yang mendalam. Kami mendapat kesempatan untuk menjajal game ini lebih awal, dan artikel first impression Sword of Justice ini akan mengulas poin-poin menarik dari pengalaman awal kami di dunia Jianghu yang penuh intrik.

Sword of Justice membawa pemain ke Tiongkok pada akhir abad ke-12, di era Dinasti Song Utara. Dunia ini digambarkan penuh dengan intrik politik kekaisaran, pemujaan gaib (Cult), dan tentu saja, seni bela diri Jianghu. Pemain berperan sebagai murid termuda dari sebuah perguruan di pegunungan, yang kini harus turun gunung untuk menemui para seniornya dan memulai petualangannya.

1. Terobosan Visual AAA dan Dunia Wuxia yang Hidup

Kesan pertama yang paling menonjol adalah kualitas visualnya. Untuk sebuah game mobile (platform yang kami gunakan untuk tes), Sword of Justice menyajikan kualitas grafis setara game AAA. NetEase berhasil memadukan visual sinematik dengan ekosistem yang terasa hidup.

Dunia open-world Wuxia yang ditawarkan terasa luas dan kaya estetika Timur. Pemain bisa melintasi gunung dan sungai, bertarung di puncak lembah, hingga menjelajahi gua labirin. Semuanya disajikan dengan pemandangan alam yang menakjubkan, menciptakan atmosfer dunia Wuxia yang tenang namun penuh misteri.

2. Gameplay MMORPG Fleksibel Tanpa “Pay to Win”

Sebagai MMORPG, Sword of Justice menawarkan kebebasan eksplorasi di peta yang luas. Sistem pertarungannya elegan, menggabungkan elemen kekuatan alam (Logam, Kayu, Air, Api, Tanah) sebagai gaya seni bela diri. Game ini menyediakan lebih dari 100 jam gameplay untuk mode solo, ditambah mode PvP untuk menguji kemampuan.

Salah satu inovasi menarik adalah sistem “Convergent Paths”. Sistem ini memungkinkan pemain, baik yang fokus PvP maupun solo (PvE), untuk tetap mendapatkan hadiah yang setara sesuai dengan gaya bermain mereka. NetEase juga mengklaim game ini tidak memiliki rutinitas kaku atau elemen pay to win, di mana lebih dari 100 skill dan senjata bisa didapatkan murni dari gameplay.

3. Revolusi NPC yang Lebih Hidup Berkat AI

Ini mungkin fitur paling revolusioner dalam first impression Sword of Justice. Game ini menggebrak pakem MMORPG dengan memperkenalkan “AI Companions”. Fitur ini memungkinkan pemain solo untuk tidak merasa sendirian. Anda dapat merekrut dan bertarung bersama pasukan NPC yang cerdas.

Para NPC ini tidak hanya bertindak sebagai ‘boneka’. Mereka didukung AI untuk membuat dunia terasa lebih hidup. Mereka memiliki sistem sosial sendiri, dan pilihan dialog pemain (narrative-choice) dapat memengaruhi hubungan Anda dengan mereka. Ini adalah langkah besar untuk mengatasi masalah klasik game MMORPG yang terkadang terasa kosong jika dimainkan sendirian.

Berdasarkan first impression Sword of Justice, game ini menunjukkan potensi besar untuk menjadi raksasa baru di genre MMORPG Wuxia. Dengan kesuksesan besar di Tiongkok (mencapai 40 juta pemain di bulan pertama), game free-to-play ini menawarkan paket lengkap: visual AAA, gameplay yang fleksibel, dan inovasi NPC AI yang brilian. Bagi penggemar dunia Jianghu, game ini wajib dinanti.

Scroll to Top