
Sebuah pertengkaran hebat antara sepasang kekasih di Chonburi, Thailand, berakhir dengan insiden berdarah. Seorang gadis Thailand lukai pacar laki-lakinya sendiri menggunakan pisau dapur. Pemicunya terbilang sepele: sang pacar tidak sengaja menyentuh hidung gadis itu yang baru saja menjalani operasi plastik (oplas) sebulan sebelumnya.
Insiden dramatis ini terjadi di kediaman pasangan muda tersebut, yang sama-sama berusia 18 tahun. Menurut laporan News.com.au, gadis tersebut dikenal sering menjalani prosedur operasi kosmetik.
Pertengkaran dimulai ketika pasangan itu saling dorong. Di tengah keributan, tangan sang pacar tidak sengaja menyentuh atau menyenggol hidung gadis itu yang masih dalam masa pemulihan pasca operasi.
Panik dan Kehilangan Kendali
Gadis itu mengklaim bahwa ia mendengar “suara letupan keras” dari dalam hidungnya setelah tersentuh. Ia langsung panik, takut hidungnya yang masih dalam proses penyembuhan menjadi rusak atau bahkan cacat permanen.
Rasa takut dan amarah ini membuatnya “kehilangan kendali”. Kepada pihak berwenang setempat, ia memberikan pengakuan yang mengejutkan.
“Saya mengambil pisau dan menebasnya sekali, dan dia tidak mencoba menghindar, seolah-olah menerima kesalahannya,” kata gadis itu, seperti dikutip oleh News.com.au.
Akibat tebasan itu, sang pacar menderita luka sobek sepanjang empat inci (sekitar 10 cm) di kulit kepalanya dan mengeluarkan banyak darah.
Menyesal dan Meminta Maaf
Meskipun melakukan tindakan nekat tersebut, kemarahan sang gadis tampaknya cepat mereda. “Saya marah karena kesakitan, tapi saya meminta maaf padanya setelah saya tenang,” tambahnya.
Gadis itulah yang kemudian segera menelepon layanan darurat. Saat petugas tiba, rekaman kejadian menunjukkan ia sedang memangku pacarnya, berusaha menekan kain yang sudah berlumuran darah ke kepala sang pacar untuk menghentikan pendarahan.
Dalam perjalanan ke rumah sakit menggunakan ambulans, gadis itu terlihat duduk di samping pacarnya sambil memegang tangannya. Ia tampak sangat terguncang secara emosional, menutupi wajahnya dengan tangan yang lain. Ia juga tetap mendampingi pacarnya di rumah sakit saat pria itu dibawa ke ruang operasi untuk dijahit lukanya.
Beruntung bagi sang gadis, pacarnya menolak untuk mengajukan tuntutan. Pihak kepolisian pun tidak melakukan penangkapan atas insiden tersebut.
Insiden di mana seorang gadis Thailand lukai pacar ini menjadi sorotan karena alasan yang tidak biasa. Ketakutan akan rusaknya hasil operasi kosmetik memicu reaksi ekstrem yang berbahaya. Meskipun berakhir dengan permintaan maaf dan tanpa tuntutan hukum, kejadian ini menunjukkan bagaimana obsesi terhadap penampilan fisik dapat memicu tindakan di luar kendali.
