Insiden Mencekam di Inggris: Sembilan Orang Terluka Parah Akibat Penikaman Massal di Kereta, Dua Pria Ditahan

London – Suasana mencekam menyelimuti perjalanan kereta api di Cambridgeshire, Inggris bagian timur, setelah terjadinya serangan penikaman brutal yang mengakibatkan sembilan orang mengalami luka serius yang mengancam jiwa. Pihak berwenang telah mengonfirmasi penangkapan dua orang pria yang diduga terkait dengan insiden mengerikan ini.

Peristiwa ini terjadi di layanan kereta yang berangkat pukul 18.25 waktu setempat, yang melaju dari Doncaster menuju stasiun King Cross di London. Kepolisian Transportasi Inggris (BTP) menerima laporan darurat mengenai serangan tersebut sekitar pukul 19.39.

Kesaksian Mengerikan dan Respon Darurat

Para saksi mata melukiskan gambaran kepanikan luar biasa saat kereta berhenti di stasiun Huntingdon sekitar pukul 20.00. Menurut laporan, penumpang yang ketakutan terlihat berlarian di peron stasiun, banyak di antara mereka berlumuran darah.

Kekacauan di dalam gerbong kereta dilaporkan tak terkendali. Beberapa saksi mengatakan bahwa orang-orang saling menginjak dalam upaya putus asa untuk melarikan diri dari para penyerang. Sebagian penumpang lainnya terpaksa mencari perlindungan dengan bersembunyi di dalam toilet kereta.

Respons darurat diluncurkan secara masif. Sejumlah besar ambulans, kepolisian, dan tim respons bahan berbahaya (hazardous response team) segera dikerahkan ke Stasiun Huntingdon. Laporan di lapangan menyebutkan bahwa salah satu terduga pelaku berhasil dilumpuhkan oleh polisi menggunakan taser sebelum akhirnya ditahan.

Akibat insiden ini, stasiun ditutup total dan semua jalur kereta api diblokir, menyebabkan gangguan layanan yang signifikan.

Investigasi Berlangsung, Motif Belum Jelas

BTP memimpin investigasi atas serangan ini. Meskipun motif di balik serangan brutal tersebut belum diungkapkan ke publik, penyelidikan ini mendapat dukungan dari unit kepolisian anti-terorisme.

Sumber kepolisian mengonfirmasi bahwa kode “Plato”, yang digunakan untuk menandakan potensi “serangan teror yang merajalela”, sempat diberlakukan sesaat setelah insiden. Namun, status darurat tersebut kemudian dicabut.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, angkat bicara mengenai kejadian ini dan menggambarkannya sebagai sesuatu yang “mengerikan”. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Shabana Mahmood, mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai motif atau detail kejadian selagi investigasi masih berlangsung.

Pihak operator kereta api, London North Eastern Railway (LNER), menyatakan “sangat terkejut dan sedih” atas insiden serius ini. Mereka juga memperingatkan bahwa gangguan pada jadwal perjalanan diperkirakan akan berlanjut hingga keesokan harinya, dan menyarankan penumpang untuk menunda perjalanan jika memungkinkan.

Scroll to Top