Polisi Usut Kayu Terbawa Banjir Bandang di Aceh Tamiang

Banjir bandang yang melanda Aceh Tamiang kembali menyita perhatian publik setelah ditemukan banyak potongan kayu dan gelondongan besar yang ikut terbawa arus. Temuan ini membuat polisi turun tangan untuk mengusut asal usul material tersebut, terutama karena keberadaan kayu dalam jumlah besar sering mengarah pada dugaan aktivitas ilegal di kawasan hulu sungai.

Warga menyebut banjir kali ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya dan membawa material yang tidak biasa. Hal inilah yang membuat penyelidikan semakin intensif.


Kronologi Temuan Kayu di Lokasi Banjir

Material kayu ditemukan oleh warga saat arus banjir mulai surut. Potongan kayu itu tersebar di pemukiman, persawahan, hingga pinggir sungai. Banyak di antaranya berukuran besar, seolah berasal dari pohon yang ditebang di wilayah perbukitan.

Dalam video yang viral di media sosial, warga terlihat bergotong-royong membersihkan tumpukan kayu agar tidak menghambat aliran air. Sementara itu, aparat mulai melakukan pendataan untuk memastikan apakah material tersebut berasal dari kawasan izin tebangan atau dari penebangan liar.


Polisi Lakukan Penyelidikan

Pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan difokuskan pada dua hal utama:

  1. Asal kayu — apakah berasal dari aktivitas legal atau ilegal.
  2. Peran kayu dalam memperparah banjir — mengingat material besar dapat menyumbat aliran sungai dan mempercepat meluapnya air.

Tim gabungan dari Polres Aceh Tamiang, Dinas Kehutanan, dan aparat desa telah melakukan peninjauan lapangan. Pemeriksaan lanjutan juga akan melibatkan pihak Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).


Dugaan Penebangan Liar di Hulu Sungai

Beberapa laporan warga menyebut adanya aktivitas pembalakan liar di hulu sungai dalam beberapa bulan terakhir. Walaupun belum ada kesimpulan resmi, dugaan ini menjadi salah satu fokus utama penyelidikan.

Aktivitas ilegal di area hulu dapat melemahkan struktur tanah dan membuat kayu mudah terbawa arus ketika hujan deras mengguyur wilayah pegunungan.


Dampak Kayu terhadap Banjir Bandang

Kayu berukuran besar yang ikut terseret banjir dapat memicu ancaman tambahan, seperti:

  • Menyumbat jembatan dan gorong-gorong
  • Mempercepat luapan air ke permukiman
  • Merusak fasilitas publik saat terbentur arus kuat
  • Menghambat proses evakuasi warga

Inilah sebabnya polisi dan aparat desa berusaha melakukan pembersihan secepat mungkin.


Respons Pemerintah Daerah

Pemerintah Aceh Tamiang meminta masyarakat tetap waspada mengingat curah hujan masih tinggi. Pihak pemerintah juga menuturkan bahwa investigasi soal temuan kayu akan dilakukan secara terbuka agar publik mendapatkan informasi yang jelas.

Selain itu, pemerintah berencana mengajak masyarakat hulu untuk memperkuat patroli kawasan hutan demi mencegah kerusakan lingkungan yang dapat memperburuk bencana berikutnya.


Kondisi Terbaru di Lokasi

Hingga kini, beberapa titik masih dipenuhi endapan lumpur dan kayu sisa banjir. Tim gabungan masih bekerja untuk memastikan jalur sungai bersih dari hambatan agar air dapat mengalir dengan normal.

Meski banjir telah surut, warga diminta tetap mengutamakan keselamatan dan mengikuti arahan petugas di lapangan.


Penutup

Temuan kayu dalam jumlah besar setelah banjir bandang di Aceh Tamiang menjadi perhatian serius aparat penegak hukum. Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada aktivitas ilegal yang memperburuk dampak bencana. Harapannya, langkah cepat ini dapat menjadi evaluasi bersama untuk menjaga kawasan hulu dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version