
Sebuah kasus pembunuhan brutal yang berakhir dengan penemuan mayat dalam kulkas di Korea telah mengejutkan publik. Seorang pria berusia 49 tahun ditangkap oleh pihak berwenang setelah ia mengaku membunuh kekasihnya. Yang lebih mengerikan, ia menyembunyikan jasad korban di dalam lemari es selama satu tahun penuh. Motif di balik tindakan keji ini dilaporkan sangat sepele, yaitu sakit hati karena kritik yang dilontarkan oleh korban.
Dipicu Kritik dan Hinaan
Penangkapan pelaku, yang identitasnya belum dirilis dan dilaporkan tidak bekerja, terjadi setelah penyelidikan intensif. Berdasarkan laporan media lokal, kejahatan ini terjadi sekitar bulan November 2024. Pelaku dan korban, seorang wanita berusia 48 tahun, terlibat dalam pertengkaran hebat.
Selama pertengkaran itu, korban diduga melontarkan kritik tajam kepada pelaku. Ia menyebut sang kekasih “tidak mau mendengarkan” dan “selalu mengabaikannya”. Merasa terhina dan direndahkan oleh kata-kata tersebut, pelaku menjadi gelap mata. Emosinya memuncak, yang berujung pada tindakan kekerasan fatal di rumah ibu pelaku di Gyeonggi-do.
Pembunuhan dan Upaya Penyembunyian Ekstrem
Dalam amarahnya, pria itu mencekik leher kekasihnya hingga tewas. Sadar akan perbuatannya, ia tidak melaporkan kejahatannya. Sebaliknya, ia merencanakan cara ekstrem untuk menyembunyikan jasad korban. Pelaku memutuskan untuk menggunakan sebuah kulkas besar sebagai “peti mati” dadakan.
Ia memasukkan jasad korban ke dalam kulkas tersebut dan berhasil menyimpannya tanpa terdeteksi selama berbulan-bulan. Ini menunjukkan perencanaan yang dingin dan upaya yang disengaja untuk menutupi kejahatannya. Keberadaan jasad itu tetap menjadi rahasia kelamnya selama satu tahun.
Terbongkar Setelah Laporan Orang Hilang
Kejahatan ini akhirnya terbongkar berkat kegigihan keluarga korban. Pada bulan Juni 2025, sekitar tujuh bulan setelah pembunuhan, putri korban (yang berusia 20-an) mulai curiga. Ia merasa ada yang tidak beres karena tidak bisa menghubungi ibunya sama sekali. Ia kemudian secara resmi mengajukan laporan orang hilang ke kepolisian.
Polisi segera bertindak, melacak jejak korban dan mengidentifikasi sang kekasih sebagai orang terakhir yang kemungkinan bersamanya. Petugas memanggil pria itu untuk diinterogasi. Di bawah tekanan pertanyaan penyelidik, pelaku akhirnya goyah dan mengakui perbuatannya pada 13 November 2025. Ia mengaku telah membunuh pacarnya dan mengungkapkan lokasi jasad tersebut.
Yang mengejutkan, kulkas berisi jasad itu ternyata telah dipindahkan ke sebuah motel tempat pelaku bekerja. Polisi segera menggeledah lokasi dan menemukan kulkas tersebut, mengonfirmasi kengerian yang telah disembunyikan selama setahun.
