Sebuah video mengenai penumpang yang mengeluhkan keberadaan calo di Pelabuhan Tarakan mendadak viral di media sosial. Dalam rekaman itu, seorang penumpang terlihat marah karena merasa dirugikan. Oleh karena itu, masyarakat ramai membahas isu tersebut.
Menurut pengakuan penumpang, calo menawarkan tiket dengan harga lebih tinggi dari harga resmi. Selain itu, penumpang mengaku ditekan agar membeli tiket lewat perantara. Dengan demikian, para pengguna jasa merasa tidak nyaman.
Tidak lama setelah video itu tersebar, pihak asosiasi pelabuhan memberikan penjelasan. Mereka menegaskan bahwa praktik calo bukan bagian dari kebijakan resmi. Selain itu, mereka menyebutkan bahwa tindakan seperti itu sangat merugikan penumpang.
Asosiasi juga mengungkapkan bahwa mereka sudah melakukan pemeriksaan internal. Hasil awal menunjukkan adanya oknum yang memanfaatkan situasi. Oleh karena itu, mereka bekerja sama dengan pihak keamanan untuk menindak pelaku.
Di sisi lain, pihak pelabuhan menambah jumlah petugas di area pembelian tiket. Langkah ini diambil agar penumpang merasa aman. Selain itu, mereka menyediakan jalur khusus untuk pembelian tiket resmi tanpa perantara.
Warganet memberikan banyak tanggapan terkait kejadian ini. Mereka berharap ada pengawasan lebih ketat. Bahkan, beberapa komentar meminta pelabuhan memasang sistem antrean digital agar masalah calo tidak terulang.
Hingga kini, asosiasi terus melakukan evaluasi. Mereka berjanji bahwa perbaikan layanan akan dilakukan secepatnya. Dengan demikian, penumpang bisa menikmati perjalanan tanpa gangguan.