Momen Menegangkan Guru dan Siswa Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai demi Sekolah di Halmahera

Di Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, guru dan siswa harus menyeberangi sungai deras setiap pagi.
Sungai yang dilintasi antara lain Sungai Gosora dan Sungai Peda.
Dalam video yang viral, terlihat guru menggendong siswa satu per satu melewati arus sungai yang deras.
Karena tidak ada jembatan penghubung, mereka terpaksa menggunakan cara berisiko demi tetap bisa bersekolah.

Risiko dan Tantangan Harian

Akses sungai membuat perjalanan ke sekolah penuh bahaya.
Arus bisa tiba-tiba deras saat hujan atau banjir.
Guru dan siswa harus sabar menunggu surut jika kondisi tidak aman.
Selain itu, kelemahan infrastruktur membuat aktivitas belajar terus terancam terganggu.

Respons dan Harapan Warga

Warga dan pengguna media sosial menunjukkan keprihatinan atas video yang viral.
Mereka menuntut pemerintah daerah segera membangun jembatan sebagai solusi.
Beberapa pihak menyebut bahwa pendidikan di daerah terpencil tidak boleh tertinggal hanya karena akses sulit.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur menjadi kunci agar semangat belajar tidak padam.

Pesan Penting dan Pelajaran

Kasus ini mengingatkan bahwa satu-satu aspek yang sering terlupakan adalah akses aman ke sekolah.
Pendidikan bukan hanya soal guru dan buku, tetapi juga kondisi fisik yang mendukung.
Karena itu, semua pihak perlu bersinergi: pemerintah, masyarakat, dan sekolah.
Begitu pula, publik harus memperhatikan dan mendukung upaya perbaikan infrastruktur.

Kesimpulan

Perjuangan guru dan siswa menyeberangi sungai deras demi sekolah di Halmahera menunjukkan betapa kuatnya semangat belajar.
Meski risiko tinggi, mereka tetap melawan keterbatasan demi masa depan.
Sekarang giliran kita untuk mendukung — dengan memperjuangkan akses pendidikan yang layak dan aman.

Scroll to Top