
Di tengah gempuran game MMORPG yang sering terasa hampa dan penuh grinding, Sword of Justice dari NetEase hadir menawarkan sesuatu yang berbeda. Melalui sesi preview Closed Beta Sword of Justice (CBT) baru-baru ini, kami menemukan sebuah dunia Wuxia yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga terasa “hidup”. Game ini berhasil menyuntikkan elemen “kehangatan”, “kenangan”, dan yang terpenting, “jiwa” ke dalam sebuah genre yang seringkali terasa kaku.
Berbeda dengan MMORPG pada umumnya yang langsung mendorong pemain untuk cepat naik level, Sword of Justice meminta kita untuk pelan-pelan menikmati perjalanan. Pengalaman CBT ini membuktikan bahwa fokus utama game ini adalah membangun dunia yang imersif dan penuh makna.
Dunia yang Hidup dan Penuh Kehangatan
Aspek “kehangatan” dan “jiwa” yang paling menonjol datang dari para NPC (Non-Playable Character). Di Sword of Justice, NPC bukanlah sekadar patung pemberi quest yang statis. Mereka terasa hidup. Masing-masing memiliki kepribadian, latar belakang cerita yang mendalam, dan bahkan rutinitas harian mereka sendiri.
Interaksi dengan mereka tidak terasa transaksional. Pemain didorong untuk membangun hubungan, mendengarkan cerita mereka, dan merasakan “kehangatan” dari interaksi tersebut. Inilah yang membuat dunia Sword of Justice terasa memiliki “jiwa”—ia merespon kehadiran Anda.

Fokus Kuat pada Cerita dan “Kenangan”
Judul preview asli menyinggung “kenangan”, dan ini tercermin kuat dalam alur narasinya. Sword of Justice adalah sebuah MMORPG yang sangat digerakkan oleh cerita. Pemain tidak hanya dilempar ke dunia untuk grinding, tetapi diajak untuk menjadi bagian dari sebuah drama Wuxia yang epik.
Setiap misi dan dialog terasa dibuat dengan hati-hati untuk membangun ikatan emosional. Petualangan ini terasa personal, di mana keputusan dan interaksi Anda dengan NPC akan menciptakan “kenangan” yang unik. Ini adalah pendekatan yang menyegarkan, di mana cerita menjadi inti dari pengalaman bermain.
Estetika Wuxia dan Gameplay yang Mendukung
Tentu saja, ini adalah game Wuxia. Visual dunianya disajikan dengan indah, dari pemandangan alam yang megah hingga arsitektur kota yang detail. Pertarungan pun terasa dinamis dan penuh gaya, khas seni bela diri Wuxia.
Namun, “jiwa” game ini tidak hanya di pertarungan. Dunia Sword of Justice dipenuhi dengan berbagai aktivitas sampingan yang menambah imersi. Pemain bisa menjelajahi rahasia tersembunyi, memainkan alat musik, berlatih kaligrafi, atau sekadar duduk menikmati pemandangan. Aktivitas-aktivitas inilah yang memperkuat nuansa “kehangatan” dan membuat dunia terasa utuh, bukan sekadar arena pertempuran.
Sesi preview Closed Beta Sword of Justice (CBT) ini meninggalkan kesan yang sangat positif. Sword of Justice bukanlah sekadar MMORPG Wuxia biasa; ini adalah sebuah upaya ambisius untuk mengembalikan “jiwa” ke dalam genre ini. Dengan fokusnya pada NPC yang hidup, cerita yang mendalam, dan dunia yang penuh kehangatan, NetEase berhasil menciptakan sebuah pengalaman yang terasa personal dan penuh kenangan.
First Impression Sword of Justice — Visual AAA dan Revolusi NPC AI dalam Dunia Wuxia
