
Seorang pria dari Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, menjadi viral. Ia terlihat marah-marah dan ludahi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena menilai menu tersebut tidak layak konsumsi.
Kronologi Singkat
- Aksi viral tersebut terekam di video oleh pria bernama Ape, mengenakan kaos hitam.
- Ia protes sambil menunjukkan menu MBG yang diterima anaknya: terdiri nasi, buah anggur, potongan ikan, kacang merah dan sayur tauge.
- Ia mengatakan: “Anak aing dibere nu kieu, warga aing dibere nu kieu tah” — menegaskan bahwa menu yang diterima dianggap berbeda atau kurang layak.
- Ia meminta pihak pengelola program (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi / SPPG) untuk mengevaluasi kualitas menu agar lebih baik.
Tanggapan Pihak Terkait
- Pihak Polsek Cibungbulang menyatakan bahwa Ape telah menyampaikan permohonan maaf dan persoalan telah diselesaikan secara mediasi di tingkat desa.
- Koordinator dapur MBG di Pamijahan menyebut bahwa menu telah melalui proses perencanaan dengan ahli gizi dan dinyatakan layak oleh pihaknya.
Isu Utama yang Muncul
- Standar Kualitas Menu MBG
Kejadian ini memunculkan persoalan apakah kualitas menu program MBG sudah sesuai standar gizi dan layak konsumsi. - Komunikasi Antar Pihak
Ape menyebut bahwa perselisihan bermula dari “selisih paham dan spontanitas”. Ia mengajak agar pihak sekolah, pengelola dan orang tua berkomunikasi lebih baik ke depan. detiknews - Kepercayaan Masyarakat Terhadap Program
Program gratis seperti MBG bertujuan mendukung gizi anak sekolah. Ketika muncul kritik publik seperti ini, maka kepercayaan masyarakat menjadi isu penting.
Dampak & Pelajaran
- Peristiwa ini memberi pelajaran bahwa pengawasan dan transparansi dalam program makanan gratis sangat penting.
- Orang tua menjadi aktor penting dalam memastikan bahwa anak-anak menerima menu yang layak.
- Pengelola program harus terus melakukan evaluasi kualitas dan komunikasi yang baik agar persepsi negatif tidak semata muncul dari masalah kecil.
- Media sosial bisa mempercepat viralnya kejadian, yang membawa dampak reputasi bagi program dan instansi terkait.
Kesimpulan
Kisah viral pria di Bogor yang ludahi menu MBG menunjukkan bahwa program bantuan publik tidak hanya soal “gratis” tetapi juga soal layak dan terpantau. Meskipun telah dilakukan permohonan maaf dan mediasi, isu kualitas dan komunikasi tetap harus menjadi perhatian serius agar ke depannya program seperti MBG bisa berjalan optimal dan diterima baik oleh masyarakat.
