Peristiwa tragis terjadi di Jakarta Timur. Seorang pria ditemukan tewas setelah dianiaya rekannya. Insiden ini dipicu oleh persoalan sabu, yang diduga menjadi pemicu pertengkaran antara keduanya.
Kasus ini langsung menarik perhatian publik. Banyak warga terkejut karena pelaku dan korban sebenarnya saling mengenal.
Awal Kejadian: Pertengkaran soal Sabu
Menurut keterangan saksi, korban dan pelaku terlibat cekcok hebat. Pertengkaran itu terjadi di sebuah rumah kontrakan. Selain itu, keduanya diduga sudah memakai sabu sebelumnya.
Cekcok yang awalnya hanya adu mulut berubah menjadi kekerasan. Pelaku mulai memukul korban berkali-kali.
Korban Tidak Bisa Diselamatkan
Setelah dianiaya, korban jatuh tak sadarkan diri. Warga yang mendengar keributan langsung mencoba menolong. Namun, kondisi korban sudah kritis.
Korban kemudian dinyatakan tewas di lokasi. Karena itu, warga segera menghubungi polisi untuk melakukan penyelidikan.
Pelaku Berusaha Melarikan Diri
Pelaku mencoba kabur setelah menyadari korban tidak bergerak. Namun, upaya pelarian itu gagal. Polisi yang datang ke lokasi berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan berarti.
Selain itu, polisi menemukan beberapa barang bukti terkait sabu di lokasi kejadian.
Polisi Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Kini polisi mendalami kasus ini. Selain mengusut tindak penganiayaan, mereka juga menyelidiki dugaan penyalahgunaan narkoba. Tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat dalam peredaran sabu tersebut.
Penyidik juga memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui kronologi lengkap.
Reaksi Warga: Narkoba Jadi Ancaman Lingkungan
Kasus ini membuat warga Jaktim semakin khawatir. Banyak yang menyebut bahwa peredaran sabu sudah meresahkan lingkungan. Selain merusak kesehatan, narkoba sering memicu konflik seperti kasus ini.
Warganet juga ramai membahas insiden ini. Mereka berharap aparat semakin tegas dalam memberantas narkoba.
Kesimpulan
Kasus pria di Jaktim tewas dianiaya rekan ini menunjukkan betapa berbahayanya penyalahgunaan narkoba. Konflik kecil bisa berubah menjadi aksi kekerasan. Karena itu, masyarakat diminta lebih waspada dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan.