
Kasus tragis terjadi di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. Seorang pria bernama Arjuna Tamaraya (21) ditemukan tewas setelah menjadi korban penganiayaan. Peristiwa ini sontak menjadi viral di media sosial setelah rekaman CCTV tersebar luas dan menimbulkan kehebohan di masyarakat.
Insiden memilukan itu terjadi pada akhir Oktober 2025 dan kini telah memicu perhatian publik nasional. Polisi bergerak cepat untuk mengungkap pelaku di balik tindak kekerasan yang menewaskan korban di rumah ibadah tersebut.
⚠ Kronologi Kejadian
Menurut laporan Polres Sibolga, penganiayaan bermula ketika korban tertidur di dalam masjid. Salah satu pelaku yang merasa terganggu memanggil rekannya. Mereka kemudian menyeret korban keluar dan melakukan penganiayaan secara brutal di area halaman masjid.
Korban dipukul dan ditendang berulang kali hingga mengalami luka serius di kepala dan tubuh. Tak lama kemudian, korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
👮 Polisi Tangkap Tiga Pelaku
Kepolisian berhasil menangkap tiga orang tersangka berinisial ZP (57), HB (46), dan SS (40). Ketiganya diamankan setelah polisi menganalisis rekaman CCTV dan keterangan saksi di lokasi.
Kapolres Sibolga, AKBP Ahmad Rafiq, menyatakan bahwa ketiganya telah mengakui perbuatannya. Sementara itu, dua pelaku lain yang turut terlibat kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
“Ketiga pelaku sudah kami tahan. Kami masih mengejar dua orang lain yang melarikan diri,” ujar Kapolres dalam konferensi pers di Mapolres Sibolga.
🔎 Motif di Balik Penganiayaan
Dari hasil pemeriksaan sementara, penganiayaan terjadi karena pelaku merasa terganggu dengan korban yang tidur di area masjid. Salah satu pelaku mengaku kesal dan memanggil rekan-rekannya untuk “memberi pelajaran”.
Namun aksi itu berubah menjadi kekerasan fatal yang menghilangkan nyawa seseorang. Selain itu, uang korban juga dilaporkan hilang, dan polisi tengah menyelidiki apakah ada unsur perampasan dalam kasus ini.
💬 Reaksi Publik dan Netizen
Kasus ini langsung menuai reaksi keras dari publik. Banyak warga yang mengecam tindakan main hakim sendiri, apalagi terjadi di tempat suci. Tagar #Sibolga dan #KeadilanUntukArjuna sempat menjadi trending di berbagai platform media sosial.
Warganet menilai kejadian ini mencerminkan pentingnya empati dan kesadaran hukum di tengah masyarakat.
🧩 Pelajaran dari Kasus Sibolga
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak agar tidak bertindak sewenang-wenang. Penegakan hukum dan pendekatan sosial harus berjalan beriringan, terutama dalam menjaga ketertiban di tempat ibadah.
Pihak berwenang juga diharapkan lebih memperhatikan aspek keamanan dan pembinaan sosial bagi masyarakat yang rentan.
✅ Kesimpulan
Tragedi pria dianiaya hingga tewas di Masjid Sibolga menggugah keprihatinan banyak pihak. Tiga pelaku telah ditangkap, dan polisi terus mendalami motif serta mencari dua pelaku lainnya.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa tindakan kekerasan, sekecil apa pun alasannya, tidak pernah dibenarkan — apalagi di tempat ibadah.
📍 Kronologi Kejadian
Menurut laporan, Arjuna tertangkap kamera saat ia tertidur di dalam masjid tersebut. Pelaku merasa keberatan dengan kehadirannya dan melarangnya tidur.
Kemudian, pelaku bernama ZP alias A (57) memanggil beberapa rekannya. Arjuna pun kemudian diseret keluar masjid, dipukul dan ditendang hingga mengalami luka berat di kepala dan tubuh.
Tak lama kemudian, ia dinyatakan meninggal dunia akibat luka penganiayaan.
👮 Penangkapan Pelaku
Pihak kepolisian setempat, Polres Sibolga, telah menangkap tiga pelaku berinisial ZP alias A (57), HB alias K (46), dan SS (40).
Penyidikan masih berlangsung dan dua pelaku lainnya kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
📝 Motif & Fakta Tambahan
Motif penganiayaan ini bermula karena Arjuna tidur di area masjid tanpa izin. Pelaku merasa terganggu dan kemudian memproses aksi penganiayaan.
Satu fakta menyebut bahwa uang korban juga diambil oleh pelaku sebelum meninggal.
💡 Pelajaran & Reaksi Masyarakat
Insiden ini mengundang kecaman luas dari masyarakat. Banyak yang mendesak agar pengawasan terhadap keamanan masjid dan hak-asasi manusia ditingkatkan.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa tindakan kekerasan di tempat ibadah adalah pelanggaran serius.
✅ Kesimpulan
Kejadian pria dianiaya hingga tewas di Masjid Agung Sibolga menjadi tragedi yang mengguncang publik. Penangkapan pelaku menjadi langkah awal penegakan hukum. Semoga keadilan bagi korban segera ditegakkan serta pencegahan kasus serupa dilakukan ke depan.
