
Sebuah video promosi wisata Gunung Salak mendadak viral di media sosial dan memicu reaksi keras dari warga lokal. Video tersebut menampilkan keindahan alam pegunungan yang berada di kawasan Gunung Salak, namun dinilai tidak mencerminkan kondisi sebenarnya serta dianggap mengabaikan kearifan lokal dan aturan kawasan konservasi.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah aktivitas wisata yang disebut-sebut dilakukan tanpa izin resmi. Hal inilah yang membuat warga sekitar dan pegiat lingkungan merasa geram. Mereka khawatir konten promosi tersebut justru mendorong wisatawan datang secara masif tanpa memahami batasan dan risiko di kawasan Gunung Salak.
Awal Mula Video Gunung Salak Viral
Video promosi itu pertama kali diunggah oleh akun media sosial yang menampilkan sudut-sudut alam Gunung Salak dengan visual sinematik. Narasi dalam video mengajak masyarakat luas untuk berkunjung dan menikmati “surga tersembunyi” di Jawa Barat.
Namun, setelah viral, warga lokal mulai menyuarakan keberatan. Mereka menilai video tersebut tidak menyertakan edukasi keselamatan dan tidak menjelaskan bahwa sebagian wilayah Gunung Salak masuk kawasan konservasi yang memiliki aturan ketat.
Alasan Warga Lokal Merasa Geram
Kemarahan warga bukan tanpa alasan. Gunung Salak dikenal memiliki medan yang berat dan cuaca yang cepat berubah. Selain itu, kawasan ini juga termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sehingga tidak semua area boleh dijadikan lokasi wisata bebas.
Warga khawatir video promosi tersebut akan memicu lonjakan pengunjung ilegal. Dampaknya bisa berupa kerusakan lingkungan, sampah, hingga meningkatnya risiko kecelakaan pendaki yang tidak berpengalaman.
Respons Netizen Terbelah
Reaksi warganet terhadap video viral ini terbelah. Sebagian menilai promosi wisata dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung protes warga lokal karena menilai keamanan dan kelestarian alam harus menjadi prioritas utama.
Komentar di media sosial dipenuhi perdebatan. Banyak netizen meminta agar pembuat konten bertanggung jawab dan memberikan klarifikasi terkait izin serta tujuan video tersebut.
Pentingnya Etika Promosi Wisata Alam
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya etika dalam promosi wisata alam. Konten promosi seharusnya tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menyertakan informasi tentang aturan, batasan, dan keselamatan.
Promosi yang tidak bertanggung jawab berpotensi menimbulkan masalah baru, baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kolaborasi dengan warga lokal dan pengelola kawasan dinilai sangat penting.
Harapan Warga dan Pemerhati Lingkungan
Warga lokal berharap ada penertiban terhadap konten promosi wisata yang menyesatkan. Mereka juga mendorong pihak terkait untuk memperketat pengawasan dan memberikan edukasi kepada wisatawan.
Selain itu, masyarakat meminta agar pembuat konten digital lebih bijak saat mengangkat destinasi alam. Dengan begitu, promosi wisata dapat berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan.
Kesimpulan
Viralnya video promosi wisata Gunung Salak menjadi pengingat bahwa keindahan alam harus dipromosikan secara bertanggung jawab. Reaksi keras warga lokal menunjukkan pentingnya menghormati aturan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Tanpa itu, promosi wisata justru bisa membawa dampak negatif yang merugikan banyak pihak.