
Kasus aspal baru Lombok Tengah terkelupas menjadi sorotan publik setelah rekaman video menampilkan permukaan jalan yang tampak mengelupas di Jalan Tanak Awu‑Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Menanggapi itu, Dinas PUPR Lombok Tengah menyampaikan penjelasan resmi dan meminta masyarakat menunggu hasil uji laboratorium.
Kronologi Singkat
Video yang beredar menunjukkan lapisan aspal baru yang dapat dicongkel hanya dengan jari di jalan tersebut.
Unggahan itu kemudian viral dan memicu protes warga karena khawatir mutu proyek jalan dinilai buruk.
Pernyataan Dinas PUPR
Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahdian, membantah proyek tersebut dikerjakan asal-asalan. Ia menyebut, “aspal itu membutuhkan waktu agar perekatannya maksimal, kira-kira sampai satu bulan.”
Ia juga mengatakan bahwa evaluasi kualitas akan dilakukan via analisa laboratorium.
Dampak ke Publik dan Respon Warga
Warga sekitar dan pengguna jalan menyatakan kekhawatiran karena kondisi jalan bisa membahayakan jika rusak segera.
Beberapa warga merasa belum mendapat penjelasan memadai dalam waktu cepat.
Sementara itu, Dinas berharap kondisi bisa membaik seiring waktu pengerasan lebih lanjut.
Apa Artinya bagi Proyek Infrastruktur
Kasus ini menjadi pengingat bahwa pengawasan, pelaporan dan transparansi proyek publik sangat penting.
Media sosial telah mempercepat deteksi kejanggalan, sehingga instansi pemerintah harus cepat tanggap.
Pemberian kualitas dan keandalan jalan bukan hanya soal permukaan, namun juga material dan waktu pengerjaan.
Kesimpulan
Fenomena aspal baru di Lombok Tengah terkelupas menunjukkan tantangan dalam proyek infrastruktur publik. Meski Dinas PUPR telah memberikan klarifikasi, masyarakat tetap akan menilai progres dan hasil akhir. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci agar kepercayaan publik tetap terjaga.