
Media sosial diramaikan oleh sebuah video yang memperlihatkan pilu pasangan suami istri (pasutri) korban banjir Aceh yang terpaksa berjalan kaki sejauh beberapa kilometer untuk mencari bantuan. Dalam video itu terlihat sang suami memapah istrinya yang tampak lemas akibat tidak makan sejak pagi.
Peristiwa ini terjadi setelah banjir besar melanda beberapa titik di Aceh, membuat banyak warga terisolasi tanpa akses makanan maupun kendaraan. Kejadian tersebut langsung menyedot perhatian publik karena menggambarkan kondisi warga yang sangat memprihatinkan.
Berjalan Kaki Tanpa Makanan
Menurut informasi yang dibagikan warga sekitar, pasutri ini sudah berjalan kaki selama berjam-jam dari area yang terendam banjir. Mereka mencari posko bantuan karena persediaan makanan di tempat tinggal mereka sudah habis.
Sang suami mencoba menenangkan istrinya yang terus melemah karena kelelahan. Sayangnya, dalam perjalanan, sang istri akhirnya pingsan akibat lapar dan kelelahan.
Warga Langsung Memberikan Pertolongan
Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan. Mereka membawa sang istri ke tempat teduh dan memberikan makanan serta air minum. Petugas relawan juga datang membantu mengarahkan pasutri tersebut ke posko evakuasi terdekat.
Unggahan video ini membuat banyak warganet terharu dan mengirimkan doa untuk keselamatan warga yang menjadi korban banjir.
Respons Pemerintah dan Relawan
Pihak pemerintah daerah Aceh menyampaikan bahwa mereka terus mengupayakan distribusi logistik ke wilayah yang masih terisolasi. Namun kondisi cuaca dan medan yang sulit membuat proses itu menjadi terhambat.
Relawan pun terus bergerak dari satu daerah ke daerah lain untuk memastikan kebutuhan dasar korban banjir terpenuhi.
Warganet Berharap Bantuan Merata
Setelah video pasutri tersebut viral, banyak komentar bermunculan yang berharap pemerintah mempercepat penanganan. Masyarakat menilai bahwa bantuan harus segera sampai kepada seluruh korban tanpa terkecuali, terutama lansia dan keluarga yang memiliki kondisi kesehatan lemah.
Kesimpulan
Kisah pilu pasutri korban banjir Aceh ini menjadi pengingat bahwa bencana tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga melemahkan fisik dan mental warga. Semoga distribusi bantuan dapat berjalan lebih cepat sehingga tidak ada lagi korban yang harus berjalan jauh dalam kondisi lapar dan kelelahan.