
Sebuah unggahan media sosial dari seorang pengunjung konser asal Jepang telah memicu kemarahan dan perdebatan sengit di kalangan warganet Malaysia. Insiden ini berawal dari sebuah acara konser grup K-Pop, ZEROBASEONE (ZB1), yang diadakan di sebuah pusat perbelanjaan di Petaling Jaya.
Turis tersebut, yang hadir untuk menonton konser, merasa terganggu dengan pemandangan banyaknya pengunjung lokal yang duduk di lantai mal saat menunggu acara dimulai. Ia juga menyoroti para pedagang yang menggelar dagangan merchandise mereka di lantai.
Melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter), ia mengunggah foto-foto situasi tersebut disertai dengan keterangan yang merendahkan. “Mau bagaimana lagi, karena negara ini punya standar peradaban yang rendah,” tulisnya.
Unggahan tersebut dengan cepat menyebar dan menuai kecaman keras. Mayoritas warganet Malaysia tersinggung dengan label “beradab rendah” dan segera membela tindakan tersebut.
Banyak yang menjelaskan bahwa duduk di lantai adalah hal yang sangat lumrah dan dapat diterima secara sosial di Malaysia serta banyak negara Asia Tenggara lainnya, terutama dalam situasi ramai seperti konser di mana fasilitas tempat duduk sangat terbatas.
Para netizen, termasuk beberapa warga negara asing lainnya, mengkritik turis tersebut karena dianggap sombong, cepat menghakimi, dan tidak memiliki pemahaman lintas budaya. Beberapa warganet bahkan membalas dengan mengunggah foto-foto orang Jepang yang mabuk dan tergeletak di jalanan sebagai perbandingan.
Di tengah perdebatan panas tersebut, seorang netizen asal Jepang turut berkomentar untuk meminta maaf atas nama rekan senegaranya. Ia menyatakan bahwa pandangan tersebut tidak mewakili sikap orang Jepang secara keseluruhan.